![]() |
| Kamar Dagang Dan Industri Indonesia ( KADIN ) |
“Kami di Dogiyai sangat bangga dapat menjadi bagian dari langkah bersama ini. Pelantikan bukan sekadar acara seremonial, tetapi momentum untuk memperkuat jaringan kerja antar KADIN kabupaten, agar dunia usaha di Papua Tengah tumbuh lebih kuat dan mandiri,” ujar Amatus.
Ia menegaskan bahwa sinergi antar kabupaten adalah kunci membangun ekonomi yang berakar dari bawah, karena tantangan dan potensi di wilayah Mee Pago memiliki karakter yang hampir serupa — dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan, hingga perdagangan lokal.
Sementara itu, Ketua KADIN Kabupaten Deiyai, Deki Mote, S.Sos, menilai bahwa pelantikan serentak ini adalah simbol kebangkitan ekonomi baru bagi wilayah-wilayah di pegunungan Papua Tengah. Ia berharap KADIN di tingkat kabupaten tidak hanya menjadi organisasi formalitas, tetapi benar-benar hadir sebagai mitra strategis pemerintah dan pelaku usaha.
“Kami di Deiyai ingin menjadikan KADIN sebagai rumah besar bagi semua pelaku usaha, baik kecil maupun besar. Dunia usaha harus menjadi bagian dari pembangunan daerah, bukan penonton. Itulah semangat kami,” ungkap Deki Mote.
Ia juga menekankan pentingnya mendukung pelaku ekonomi muda dan pengusaha lokal agar mampu bersaing secara profesional dan kreatif di tengah arus perubahan ekonomi modern.
Dari Kabupaten Paniai, Ketua KADIN Deki Gobai menegaskan bahwa pelantikan bersama di Nabire akan menjadi momentum besar untuk menyatukan arah kebijakan ekonomi empat kabupaten.
“Kami ingin agar pelantikan ini menjadi titik awal sinergi nyata antar daerah. KADIN bukan hanya bicara bisnis, tetapi bicara masa depan ekonomi masyarakat yang lebih adil, berdaya, dan produktif,” tutur Deki Gobai.
Ia menambahkan bahwa Paniai memiliki potensi luar biasa dalam bidang perikanan air tawar, pertanian, dan perdagangan, yang bila dikembangkan secara kolaboratif akan memberi dampak besar bagi kesejahteraan rakyat Papua Tengah.
Ketua KADIN Kabupaten Intan Jaya, Agustinus Ugipa, menekankan bahwa pelantikan bersama ini adalah bukti bahwa dunia usaha di wilayah pegunungan tengah memiliki tekad kuat untuk bangkit.
“Kami ingin buktikan bahwa Intan Jaya tidak tertinggal. Melalui KADIN, kami akan membuka kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan sektor pertanian, tambang rakyat, dan wirausaha muda,” katanya.
Agustinus menambahkan bahwa Intan Jaya memiliki banyak potensi sumber daya alam dan manusia yang belum tergarap maksimal, dan kehadiran KADIN akan membantu menghubungkan potensi tersebut dengan dunia industri.
Acara pelantikan empat kabupaten ini akan dipimpin langsung oleh Ketua KADIN Provinsi Papua Tengah, Alexander Gobai, didampingi oleh Direktur Eksekutif, Albertus Keiya, S.Sos, serta sejumlah unsur pimpinan provinsi lainnya.
KADIN Provinsi Papua Tengah menegaskan bahwa pelantikan serentak ini adalah bagian dari strategi besar membangun jejaring ekonomi antar kabupaten dan mempercepat pembentukan struktur KADIN di seluruh wilayah provinsi.
“Kami ingin memastikan bahwa semua KADIN kabupaten berdiri kuat, bekerja nyata, dan membangun konektivitas ekonomi antardaerah. Dari Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, hingga Intan Jaya — semua harus bergerak dalam satu visi,” ujar Alexander Gobai.
Ballroom Nabire dipilih sebagai lokasi pelantikan karena letaknya yang strategis — menjadi simpul pertemuan dunia usaha dari wilayah Pegunungan hingga pesisir. Acara ini akan dihadiri oleh para pengusaha lokal, asosiasi, pemerintah daerah, dan tamu kehormatan dari KADIN Indonesia.
Momentum ini diharapkan menjadi titik balik bagi dunia usaha Papua Tengah, membangun jejaring yang kokoh, menumbuhkan rasa saling percaya, serta menegaskan bahwa kemajuan ekonomi Papua harus lahir dari tangan masyarakatnya sendiri.
Pelantikan bersama empat kabupaten ini bukan sekadar kegiatan organisasi, tetapi peristiwa bersejarah yang menandai lahirnya sinergi baru antara Dogiyai, Deiyai, Paniai, dan Intan Jaya.
Dengan kepemimpinan Amatus Anow, Deki Mote, Deki Gobai, dan Agustinus Ugipa, empat KADIN kabupaten ini siap menjadi fondasi ekonomi baru di wilayah Mee Pago dan Papua Tengah secara keseluruhan.
“Dari Dogiyai kita mulai, dari Nabire kita satukan langkah, dan dari Mee Pago kita bawa Papua Tengah menuju masa depan ekonomi yang terang dan mandiri,” tutup Amatus Anow.

Posting Komentar